Jumat, 21 Mei 2010



Indonesia merupakan negara yang besar yang memilki keanekaragaman budaya didalamnya, contohnya seperti : tarian, alat musik, pakaian adat, batik, makanan, lagu dan banyak lagi lainnya.

Sebagai seorang warga negara Indonesia, tentunya kita harus selalu melestarikan kebudayaan yang dimiliki oleh negara kita tercinta ini. jangan sampai kekayaan yang negara kita milki diambil oleh bangsa lain.


contoh-contoh kebudayaan Indonesia yaitu :

1. Tari

Tarian adalah ekspresi jiwa dalam bentuk gerak yang biasanya dipadu dengan alunan musik. Tarian terkait pula dengan momen, dapat melukiskan tentang suatu peristiwa: perang, suasana duka, penghormatan pada raja, atau pengejawantahan sebuah norma, misalnya seperti pengabdian seorang perempuan dalam budaya Jawa.
berikut merupakan tari-tarian yang ada di Indonesia

a. Tari dari Aceh

1. Tari Saman

Tari Saman adalah salah satu tarian daerah Aceh yang paling terkenal saat ini. Tarian ini berasal dari dataran tinggi Gayo. Syair saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Aceh. Pada masa lalu, Tari Saman biasanya ditampilkan untuk merayakan peristiwa - peristiwa penting dalam adat dan masyarakat Aceh. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad. Pada kenyataannya nama "Saman" diperoleh dari salah satu ulama besar Aceh, Syech Saman.

Tari Saman biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik, berupa gendang dan menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini dilakukan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi duduk berlutut dan berbanjar/bersaf tanpa menggunakan alat musik pengiring.

Karena kedinamisan geraknya, tarian ini banyak dibawak/ditarikan oleh kaum pria, tetapi perkembangan sekarang tarian ini sudah banyak ditarikan oleh penari wanita maupun campuran antara penari pria dan penari wanita. Tarian ini ditarikan kurang lebih 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.


2. Tari Seudati

adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang, yang mana syairnya selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian Nasional Indonesia.

3. Tari Kipah Sikarang

merupakan seni tari tradisional Aceh Utara yang menunjukkan gerakan - gerakan memukul kipas dengan rytme yang unik dan mengagumkan. Kipas yang digunakan dalam tarian ini adalah kipas yang dijalin khusus, terbuat dari pelepa pinang yang terdiri dari 3 atau 4 lapis yang menimbulkan bunyi yang nyaring dengan berbagai tepukan yang bervariasi sesuai dengan irama gerak dan lagu yang dibawakan.Tari Poh Kipah ini mengandung pesan - pesan keagamaan dan pembangunan danlazimnya disajikan pada saat memperingati kelahiran Rasulullah SAW (Maulid Nabi) dan hari besar Islam lainnya.

Dan berikut tarian dari aceh lainnya :

Tari Aceh Gempar
Tari Mulia Ratep Aceh
Tari Rapai Geleng Aceh
Tari Turun Kuaih Aunen Aceh
Tari Bungong Seulanga Aceh
Tari Seudati Ratoh Aceh
Tari Nayak Padi Aceh
Tari Saman Jaton Aceh
Tari Kipah Sitangke Aceh
Tari Dodaidi Aceh
Tari Likok Puloe Aceh
Tari Didong Gayo Aceh
Tari Tarek Pukat Aceh
Tari Aceh Ek U Gle
Tari Aceh Dara Meukipah
Tari Aceh Top Pade
Tari Saman Aceh Gayo
Tari Ranup Lam Puan
Tari Meuseukat

b. Tari dari Sumatera Utara

1. Tari Tor-Tor

Tari to-tor adalah tarian yang gerakannya se-irama dengan iringan musik (Margondang) yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain. Menurut sejarahnya tari tor-tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh, dimana roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol dari leluhur), lalu patung tersebut tersebut bergerak seperti menari akan tetapi gerakannya kaku. Gerakan tersebut meliputi gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan. Jenis tari tor-tor pun berbeda-beda, ada yang dinamakan tortor Pangurason (tari pembersihan). Tari ini biasanya digelar pada saat pesta besar yang mana lebih dahulu dibersihkan tempat dan lokasi pesta sebelum pesta dimulai agar jauh dari mara bahaya dengan menggunakan jeruk purut. Ada juga tor-tor Sipitu Cawan (Tari tujuh cawan). Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan seorang raja, tari ini juga berasal dari 7 putri kayangan yang mandi disebuah telaga di puncak gunung pusuk buhit bersamaan dengan datangnya piso sipitu sasarung (Pisau tujuh sarung). Kemudian tor-tor Tunggal Panaluan merupakan suatu budaya ritual. Biasanya digelar apabila suatu desa dilanda musibah, maka tanggal panaluan ditarikan oleh para dukun untuk mendapat petunjuk solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Sebab tongkat tunggal panaluan adalah perpaduan kesaktian Debata Natolu yaitu Banua Gijjang (Dunia Atas), Banua Tonga (Dunia Tengah) dan Banua Toru (Dunia bawah) Tor-Tor pada jaman sekarang untuk orang Batak tidak lagi hanya diasumsikan dengan dunia roh, tetapi menjadi sebuah seni karena Tor-Tor menjadi perangkat budaya dalam setiap kegiatan adat orang Batak.

2. tari terang Bulan (Karo)

Salah satu tari tradisi dari daerah Karo. Tari ini menggambarkan percintaan muda-mudi pada malam hari dibawah terang sinar bulan purnama. Tari ini dibawakan dengan karakter gerak yang lebih lemah gemulai.

3. tari Maenas (Nias)

Maena sebuah tarian yang sangat simpel dan sederhana, tetapi mengandung makna kebersamaan, kegembiraan, kemeriahan, yang tak kalah menariknya dengan tarian-tarian yang ada di Nusantara. Dibandingkan dengan tari moyo, tari baluse/tari perang (masih dari Nias), maena tidak memerlukan keahlian khusus. Gerakannya yang sederhana telah membuat hampir semua orang bisa melakukannya. Kendala atau kesulitan satu-satunya adalah terletak pada rangkaian pantun-pantun maena (fanutunõ maena), supaya bisa sesuai dengan event dimana maena itu dilakukan. Pantun maena (fanutunõ maena) biasanya dibawakan oleh satu orang atau dua orang dan disebut sebagai sanutunõ maena, sedangkan syair maena (fanehe maena) disuarakan oleh orang banyak yang ikut dalam tarian maena dan disebut sebagai sanehe maena/ono maena. Syair maena bersifat tetap dan terus diulang-ulang/disuarakan oleh peserta maena setelah selesai dilantunkannya pantun-pantun maena, sampai berakhirnya sebuah tarian maena. Pantun maena dibawakan oleh orang yang fasih bertuntun bahasa Nias (amaedola/duma-duma), namun seiring oleh perkembangan peradaban yang canggih dan moderen, pantun-pantun maena yang khas li nono niha sudah banyak menghilang, bahkan banyak tercampur oleh bahasa Indonesia dalam penuturannya, ini bisa kita dengarkan kalau ada acara-acara maena dikota-kota besar. Maena boleh dibilang sebuah tarian seremonial dan kolosal dari Suku Nias, karena tidak ada batasan jumlah yang boleh ikut dalam tarian ini. Semakin banyak peserta tari maena, semakin semangat pula tarian dan goyangan (fataelusa) maenanya. Maena biasanya dilakukan dalam acara perkawinan (fangowalu), pesta (falõwa/owasa/folau õri), bahkan ada maena Golkar pada pemilu tahun 1971 (niasonline.net), menandakan betapa tari maena sudah membudaya dan fleksibel, bisa diadakan dalam acara-acara apa saja. Tidak salah lagi maena merupakan tarian khas yang mudah dikenali dan dilakukan oleh ono niha maupun oleh orang diluar Nias yang tiada duanya dengan tarian poco-poco (Sulawesi) atau tarian sajojo (Irian), yang telah memperkaya panggung budaya nasional. Di Nias maupun di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Batam, Surabaya, Bandung, Padang, Sibolga dsb, kita sering menjumpai maena pada acara pernikahan orang-orang Nias, dan kitapun kadangkala ambil bagian didalamnya "tetapi hanya sebatas" sebagai sanehe maena. Maena, tari moyo, tari baluse, hombo batu, li niha, amaedola adalah merupakan kekayaan budaya ono niha yang seharusnya terus dilestarikan, agar jati diri kita sebagai ono niha tidak menghilang dan ke-Indonesiaan kita tetap terjaga oleh pengaruh budaya dari luar yang semakin kuat menghimpit budaya-budaya lokal.

dan berikut tarian dari Suamtera Utara lainnya
Tari Pesta Gembira Sumatera Utara
Tari Karo Lima Serangkai Sumatera Utara
Tari Kuala Deli Tanjung Katung Medan
Tari Dembas Simenguda Tapanuli
Tari Kemuliaan Man Dibata Karo
Tari Bolo-Bolo Karo
Tari Begu Deleng Sumatera Utara
Tari Ngari-ngari Karo
c. Tarian dari Sumatera Barat

1. Tari piring

Tari piring merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat. Ia merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau. Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut.

2. tari Rantak minangkabau

Tari Rantak yang merupakan tari pertama yang gerakannya diambil dari silat tersebut, dalam penerapannya sekarang ini sudah sangsat jauh sekali berbeda dari yang dulu diciptakan almarhumah Gusmiati Suid.

berikut meruapakan tarian lainnya yang berasal dari sumatera barat :
Tari Galombang Minangkabau
Tari Piring Kubu Durian Padang
Tari Pasambahan Minang
Tari Indang Badinding
Tari Sabalah Sumatera Barat
Tari Payuang Padang
Tari Alang Babega Minangkabau
Tari Ambek Ambek Koto Anau Sumatera Barat
Tari Lilin Sumatera Barat
Tari Kain Pasisia Salatan
Tari Selendang Minangkabau
Tari Barabah Minangkabau
Tari Galombang Pasambahan
Tari Panen Sumatera Barat
Tari Rancak Minangkabau
Tari Tudung Saji Minangkabau
Tari Rancak Di Nan Jombang Sumatera Barat
Tari Payung Duo Minang
Tari Sinar Riau
Tari Baralek Gadang
Tari Indang Minangkabau
d. Tari dari Riau

1. Tari Zapin lanvang kuning

Tari Zapin Lancang Kuning ialah Tari Melayu Riau yang ditarikan oleh muda mudi dengan irama lagu Lancang Kuning dengan gerak dinamis yang menggambarkan kegagahan para nahkoda dan pelaut yang mengarungi luas samudera dengan menggunakan Lancang Kuning

2. Tari Lenggang melayu

Tari Lenggang Melayu tarian adalah tarian yang berasal dari kepulauan Riau dan tarian tersebut dilakuan oleh 3 orang atau lebih.

Tarian lainnya dari Riau :
Tari Pembubung Siak
Tari Zapin Kampung Melayu Pekanbaru
Tari Agung Tuah Negeri Payung Sekaki
Tari Rentak Bulian
Tari Makan Sirih Riau (Persembahan)
Tari Joged Lambak
Tari Serampang Dua Belas
Tari Zapin Sekampung Riau
Tari Zapin Siak
Tari Puan Sri Agung
Tari Sri Julang Songket
Tari Riuh Tambourine Riau
Tari Pedang Kuantan
Tari Laksmana Hang Tuah
Tari Zapin Laksmana Raja di Laut
Tari Tingkah Calempong Kampar
Tari Zapin Negeri Junjungan Bengkalis
Tari Junjung Bumi Indragiri
Tari Panen Padi
Tari Laskar Encik Puan
Tari Gambus Melayu
Tari Menjala Ikan
Tari Zapin Hempas Pelalawan
Tari Senapelan pekan berjaya
Tari Melangkah Maju
Tari Rotan
Tari Rumbio
Tari Selendang Nakal
Tari Sarung Serondok
Tari Bujang Dara
Tari Riak Siak
Tari Zapin Solop
Tari Zapin Cemerlang Bumi Sri Gemilang
Tari Bumi Negeri Seribu Suluk Rokan
Tari Gegap Gempita
Tari Zapin Kipas dayang-dayang
Tari Muda Mudi Soleram
Tari Gegap Gempita
Tari Sekapur Sirih Riau
Tari Dayung Sampan
Tari Menjunjung Duli Riau
Tari Marhaban
Tari Jemput Petang Megang
Tari Agung Songket Siak
Tari Joget Mak Ncik
Tari Zikir Sufi
Tari Ikan Terubuk
e. Tari dari Kepulauan Riau
Berikut tarian dari kepulauan Riau
Tari Makan Sirih (Persembahan) Kepulauan Riau
Tari Madah Gurindam Tanjung Pinang
Tari Tabal Gempita
Tarian Gamelan Riau
Tari Zapin Pulau Penyengat
Tari Dangong
Tari Jogi
Tari Meleman
Tari Makyong
Tari Mendu
Tari Inai
Tari Dayung Sampan
Tari Topeng Kepulauan Riau
Tari Lang-lang Buana
Tari Alu
Tari Ayam Sudur
Tari Boria
Tari Zikir Barat
Tari Rokana
Tari Joget Lambak
Tari Damnah
Tari Semah Kajang
Tari Dendang Dangkong
Tari Sirih Lelat
Tari Tebus Kipas
Tari Sekapur Sirih
Tari Engku Puteri
Tari Mustika Kencana
Tari Marhaban
Tari menjunjung duli
Tari Tandak Pengasih
Tari Ikan Kekek
Tari Tarek Rawai
Tari Masri
Tari Betabik
Tari Lenggang cecak
Tari Laksemane Bentan
Joget Bebtan
Tari Joget Kak Long dari Moro
Tari Joget Mak Dare
Tari Joget Makcik normah di pulau Panjang Batam
f. Tari Dari Jambi
Tari Rentak Besapih
Tari Kipas Keprak
Tari Tauh Jambi
Tari Selaras Pinang Masak Jambi
Tari Selendang Mak Inang Jambi
Tarian Magis Gadis Jambi

g. Tari dari Sumatera Selatan

Tari Kelindan Sumbay
Tari Kipas Linggau
Tarian Pagar Pengantin Palembang
Tari Gending Sriwijaya
h. Tari dari bangka belitung

Tari Tincak Gambus Bangka Belitung
Tari Taluput Bangka Belitung
i. Tari dari Bengkulu
Tari Ganau

j. tari dari Lampung
Tari Ngelajau
Tari Sembah Lampung
Tari Bedana Lampung

Dan berikut tarian dari seluruh indonesia yang berasal dari provinsi-provinsi di tanah air :
Tarian Dari Propinsi DKI Jakarta
Tarian Dari Propinsi Banten
Tarian Dari Propinsi Jawa Barat
Tarian Dari Propinsi Jawa Tengah
Tarian Dari Propinsi Yogyakarta
Tarian Dari Propinsi Jawa Timur
Tarian Dari Propinsi Kalimantan Barat
Tarian Dari Propinsi Kalimantan Tengah
Tarian Dari Propinsi Kalimantan Selatan
Tarian Dari Propinsi Kalimantan Timur
Tarian Dari Propinsi Sulawesi Utara
Tarian Dari Propinsi Gorontalo
Tarian Dari Propinsi Sulawesi Tengah
Tarian Dari Propinsi Sulawesi Tenggara
Tarian Dari Propinsi Sulawesi Selatan
Tarian Dari Propinsi Bali
Tarian Dari Propinsi Nusa Tenggara Barat
Tarian Dari Propinsi Nusa Tenggara Timur
Tarian Dari Propinsi Maluku
Tarian Dari Propinsi Irian Jaya Barat
Tarian Dari Propinsi Papua